Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur-Unsur Keindahan Seni Tari, Lengkap

Seni tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari merupakan alat ekspresi manusia ibarat bahasa gerak sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, dan pada waktu kapan saja. Melalui gerak, tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman sang seniman kepada orang lain dengan menggunakan irama dan atau musik tertentu sebagai ciri khas dari tarian tersebut. Sebagaimana seni yang lain, seni tari juga memiliki unsur-unsur yang menjadi dasar keindahan sebuah karya seni tari.

Unsur-Unsur Keindahan Tari

Unsur-unsur seni tari tersebut diantaranya adalah;

1. Wiraga (Gerak fisik)

Unsur dasar tari adalah gerak fisik atau gerak tubuh manusia. Gerak tidak dapat dipisahkan dengan unsur tenaga, ruang dan waktu. Oleh karena itu, tari merupakan penjabaran dari gerak, tenaga, ruang dan waktu.

Tari (Soedarsono) adalah seni gerak, maka yang paling penting dalam seni tari adalah bagaimana gerakannya. Biasanya, urutan gerak berhubungan dengan perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak berikutnya (yang biasanya bersifat sesaat), juga termasuk penuh arti atau tidak, indah atau tidak, dan efisien atau tidak.

Yulianti Parani membagi gerak tari menjadi sepuluh dalam pola pengaturannya adalah sebagai berikut;
  • Gerak sebagai akibat kesadaran dari anggota tubuh atau anggota badan.
  • Gerak sebagai akibat kesadaran waktu dan kekuatan atau daya.
  • Gerak sebagai akibat penggunaan daya kekuatan yang bersumber pada lengan dan tangan.
  • Gerak sebagai kesadaran ruang.
  • Gerak sebagai akibat kesadaran pengaliran berat badan dalam ruang dan waktu.
  • Gerak sebagai akibat kesadaran berkelompok.
  • Gerak sebagai akibat bentuk-bentuk tertentu dalam penggunaan tubuh.
  • Gerak sebagai akibat ritme yang bersifat fungsional.
  • Gerak sebagai akibat rasa ringan sehingga ingin lepas dari lantai.
  • Gerak yang dituntut oleh kualitas ekspresi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam suatu gerak mempunyai unsur tenaga, ruang, dan waktu.
  • Tenaga adalah besar kecilnya energi yang dikeluarkan oleh penari untuk melakukan usaha gerak.
  • Ruang adalah tempat penari itu berada (panggung) dan diakibatkan oleh gerak.
  • Waktu adalah satuan waktu untuk membentuk panjang pendeknya gerak.

2. Wirama (Irama/ Iringan Musik)

Dalam tari, irama memegang peranan penting. Irama berperan penting karena menjadi pengatur gerakan penari dalam melakukan gerakan tarinya. Irama menjadi patokan dalam menari untuk memperjelas dan mempertegas gerakan penari sehingga menjadi ritmis dan beraturan. Ada dua macam irama atau iringan dalam tari, yaitu irama internal yaitu irama yang dihasilkan oleh penari itu sendiri seperti bunyi tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, jeritan, dan lain-lain. Dan irama eksternal yaitu irama yang berasal dari luar diri penari seperti dari instrumen yang dimainkan secara langsung ataupun rekaman yang sudah ada.

Dalam tari, irama musik mempunyai tiga fungsi, yaitu musik sebagai iringan gerak tari, musik sebagai ilustrasi, dan musik sebagai pemberi suasana. Dalam tari kesesuain dan keselarasan irama atau iringan musik dengan gerakan tari sangat penting. Misalnya, tarian yang bersifat atraktif dan dinamis akan cocok diiringi dengan lagu bernuansa gembira dengan tempo yang cepat.

3. Wirasa (Perasaan)

Wirasa yaitu penghayatan yang dilakukan oleh penari terhadap materi dan jenis tarian. Menari bukan sekedar menggerakkan anggota tubuh, melainkan mengekspresikan nilai seni atau keindahan melalui bahasa gerak bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Dalam melakukan gerakan tarinya seorang penari tidak asal-asalan, penjiwaan dan penghayatan menjadi hal yang wajib bagi penari agar setiap gerakan yang dibawakan memiliki nyawa dan dapat menjelaskan ekspresi dan perasaan tarian yang dibawakan. Ekspresi dalam sebuah tarian mampu mengungkapkan makna tari. Ekspresi dapat diungkapkan melalui gerak, suasana musik, dan perubahan ekspresi wajah penari.

Unsur wirasa akan semakin kuat apabila disertai dengan perasaan dan pendalaman karakter seorang penari dalam situasi perasaan pada tari yang dibawakan. Dengan kombinasi iringan atau irama  yang selaras akan menambah penjiwaan pada tari yang dibawakan.

4. Wicitra (Wujud)

Wicitra yaitu bagaimana keseluruhan gambaran yang dapat diperlihatkan sebagai sebuah keutuhan karya seni. Unsur ke empat ini dibangun dengan padu padan dari tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung.

Tata rias adalah membuat garis-garis di wajah sesuai dengan ide atau konsep garapan. Yang dilakukan dalam pengaturan tata rias termasuk juga tata rambut. Tata rias di dalam tari sangat berbeda dengan rias sehari-hari, karena rias di sini berfungsi untuk membantu ekspresi ataupun perwujudan watak si penari. Dengan demikian tata rias di dalam pergelaran bukan hanya sekedar menggarap muka atau tubuh penari supaya cantik atau tampan, akan tetapi harus disesuaikan dengan peranan yang dibawakan oleh penari tersebut.

Tata busana atau kostum haruslah sesuai dengan konsep garapan, baik desain busana ataupun warnanya. Pada prinsipnya tata busana tari sama dengan tata rias, yaitu membantu menghidupkan perwatakan penari. Busana adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan.

Tata lampu dalam pergelaran seni sangat dibutuhkan. Pentingnya tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk penerangan juga dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. Dengan demikian seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampunya.

Tata panggung adalah arena pertunjukan tari yang dipakai untuk pergelaran disesuaikan dengan ide garapan. Pengaturan tempat pertunjukan di sini adalah pengaturan bentuk lantai tari yang akan dipakai untuk pementasan sampai pada dekorasi yang dikenakan atasnya. Yang menjadi tugas pokok penata panggung adalah memberikan kesan kesatuan antara panggung dengan tari yang dipentaskan.

Dengan adanya keserasaian dan keselarasan kelima unsur penunjang dalam tari tersebut, maka sebuah pertunjukan tari akan menjadi satu kesatuan yang utuh. Demikian penjelasan "unsur-unsur keindahan seni tari, lengkap" yang dapat kami sampaikan. Semoga uraian singkat kami ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca.

Baca juga:
Jenis Tari Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya
Jenis Tari Berdasarkan Tema atau Isi

Posting Komentar untuk "Unsur-Unsur Keindahan Seni Tari, Lengkap"