Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Unsur, Fungsi Teater dan Drama Menurut Para Ahli

Pengertian, Unsur, Fungsi Teater dan Drama Menurut Para Ahli - Kata Drama berasal dari bahasa Yunani, draomai  artinya berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya. Sehingga "drama" diartikan; perbuatan, tindakan.

Pengertian Drama

  • Arti pertama : Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting) dan ketegangan pada pendengar atau penonton.
  • Arti Kedua : (Menurut Moulton; drama adalah "hidup yang dilukis dengan gerak" (life present in action). Jika buku roman menggerakkan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri), (Menurut Brander Mathews; konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama), (Menurut Ferdinand Brunetierre; drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action), (Menurut Balthazar Verhagen; drama adalah kesenian melukiskan sikap dan sifat manusia dengan gerak), (Menurut Budianta, dkk (2002); drama merupakan genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog antar tokoh-tokohnya), (Menurut Tim Matrix Media Literata mengartikan; drama merupakan bentuk kisah manusia yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia lewat tingkah laku (akting) yang dipentaskan), (Menurut Seni Handayani & Wildan; drama merupakan bentuk karangan yang berpijak pada cabang seni sastra dan seni pentas, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama naskah tertulis dan drama yang dipentaskan), (Menurut Anne Civardi; drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui gerak dan kata-kata).
  • Arti ketiga : Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton.

Pengertian Teater

Ada yang mengatakan teater sebagai "gedung pertunjukan", dan ada pula yang mengartikannya sebagai "panggung" (stage).
Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium).

seni teater

Dalam arti luas; Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya ketoprak, wayang orang, srandul, ludrug, mayong, rangda, arja, reog, lenong, dagelan, topeng, akrobatik, sulap, dan sebagainya.

Dalam arti sempit; Drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh banyak orang, dengan media; gerak, laku, dan percakapan, dengan atau tanpa dekor (layar), didasarkan pada naskah tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.

Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. Kata sandiwara dibuat oleh P.K.G Mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada masa P.K.G sudah mulai mendapat perhatian kalangan terpelajar. Tetapi, pada waktu itu dilingkungan kaum terpelajar masih menggunakan bahasa Belanda. Kata baru "sandiwara" dibentuk dari kata "sandi" dan"wara", sandi (jawa) berarti rahasia, dan wara (warah jawa) adalah pengajaran. Dengan demikian menurut Ki Hajar Dewantara, Sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.

Baca juga;
5 Jenis Teater Menurut Bentuk Penyajiannya
Pengertian Teater dan Jenis-Jenis Teater di Indonesia

Unsur-Unsur Teater

Unsur-unsur seni teater dibedakan menjadi dua, antara lain sebagai berikut.

Unsur Internal Teater
Unsur internal merupakan unsur yang berkaitan dengan keberlangsungan pementasan suatu karya seni teater. Tanpa unsur internal pementasan seni teater tidak akan pernah ada. Oleh karena itu, unsur internal merupakan dasar pokok berlangsungnya sebuah pementasan teater. Unsur Internal teater, meliputi;
1. Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario berisi kisah dengan nama-nama tokoh dan dialog yang nantinya akan dipentaskan. Naskah merupakan salah satu penunjang yang menyatukan beberapa unsur teater, yaitu pentas, pemain, sutradara, dan kostum.
2. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur penting dalam pertunjukan teater. Pemain berperan dalam menciptakan unsur suara dan gerak dalam pertunjukan teater. Terdapat tiga jenis pemain dalam seni teater, yaitu peran utama (antagonis dan protagonis), peran pembantu dan peran tambahan (figuran). Dalam film atau sinetron, pemain disebut aktor (laki-laki) dan aktris (perempuan).
3. Sutradara
Sutradara merupakan unsur sentral dalam seni teater, karena sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur teknik pembuatan atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak jalannya suatu cerita, misalnya mengarahkan aktor, membedah naskah, menciptakan ide yang akan dipentaskan, dan lain-lain.
4. Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang dapat menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas juga menjadi unsur penunjang yang di dalamnya terdapat tata lampu, properti, dan beberapa dekorasi lain yang berkaitan dengan pentas teater.
5. Properti
Properti merupakan aneka perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater, seperti meja, kursi, hiasan ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.
6. Penataan
Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pementasan teater antara lain;
  1. Tata lampu adalah pencahayaan panggung pementasan.
  2. Tata rias adalah cara mendandani pemain sebagaimana peran atau tokoh yang diperankan dalam teater agar sesuai dengan karakter yang diperankan.
  3. Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain sebagaimana keadaan yang dikehendaki dalam sebuah cerita.
  4. Tata suara adalah pengaturan pengeran suara atau audio sound.
Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal adalah unsur yang berkaitan dengan staf/ pengurus segala sesuatu yang diperlukan dalam sebuah pementasan teater. Unsur eksternal teater, antara lain.
1. Staf Produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individu yang berkaitan dengan pimpinan seluruh bagian produksi. Adapun tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut;
  • Produser/ Pimpinan Produksi
  • Mengurus seluruh keperluan tentang produksi
  • Menetapkan personil (petugas), fasilitas, anggaran, program kerja, dan lain-lain.
2. Sutradara
  • Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah
  • Mencari dan menyiapkan pemain (aktor/ aktris)
  • Koordinator pelaksanaan pementasan
  • Mengatur make-up dan men-setting segala sesuatu yang dipegang desainer beserta kru
3. Stage Manager
  • Pemimpin dan penanggung jawab panggung
  • Membantu tugas sutradara
4. Desainer
Menyiapkan seluruh aspek visual yang menyangkut suasana atau setting tempat, properti atau perlengkapan pentas, tata lampu, kostum, serta perlengkapan lainnya.
5. Crew
Merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, yang meliputi; Bagian pentas/tempat, tata lampu (lighting), dan bagian perlengkapan serta tata musik;

Fungsi Seni Teater

Peranan teater telah mengalami pergeseran sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seni teater tidak hanya sebagai sarana upacara maupun hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai bagian dari seni, teater tidak hanya konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai-nilai afektif masyarakat. Beberapa fungsi seni teater dalam masyarakat, antara lain meliputi:

1. Sebagai Sarana Upacara
Pada awalnya, kemunculan teater hadir sebagai sarana upacara persembahan pada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Fungsi teater sebagai upacara tidak membutuhkan penonton, karena penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teateryang berfungsi sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.

2. Sebagai Media Ekspresi
Teater merupakan salah satu bentuk kesenian yang fokus utamanya terdapat pada laku dan dialog. Berbeda dengan seni musik, yang mengutamakan aspek suara dan seni tari yang menekankan keselarasan gerak dan irama. Pada praktiknya, Seniman teater mengekspresikan seninya melalui gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.

3. Sebagai Media Hiburan
Sebagai sarana hiburan, pementasan sebuah teater harus dipersiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya, dengan pertunjukan yang digelar penonton akan terhibur.

4. Sebagai Media Pendidikan
Teater merupakan seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan diperlukan kerja tim yang harmonis untuk mewujudkannya. Jika suatu teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis dan pemain dapat diterima oleh penonton. Melalui sebuah pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya dengan membaca lewat sebuah cerita.

Demikian pembahasan tentang "Pengertian, Unsur, Fungsi Teater dan Drama Menurut Para Ahli" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni teater menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Posting Komentar untuk "Pengertian, Unsur, Fungsi Teater dan Drama Menurut Para Ahli"