Aksara Murda: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Bahasa Jawa tidak hanya dikenal melalui tutur kata dan budayanya yang santun, tetapi juga dari sistem tulisannya yang khas: Aksara Jawa. Dalam sistem ini, terdapat jenis-jenis aksara yang memiliki fungsi dan kegunaan berbeda-beda. Salah satunya adalah Aksara Murda, yaitu bentuk huruf besar dalam Aksara Jawa yang digunakan untuk menuliskan nama orang, tempat, atau gelar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang Aksara Murda, mulai dari pengertian aksara murda, fungsinya, bentuk-bentuk hurufnya, pasangan aksara, hingga contoh kegunaannya.

Aksara Murda

Aksara murda yaiku salah sijine varian huruf dalam Aksara Jawa sing digunakake minangka huruf kapital utawa aksara gedhe. Aksara murda umume digunakake kanggo nulis jeneng pribadi, pangkat, gelar, utawa tembung kang penting, mirip fungsi huruf kapital dalam alfabet Latin.

Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan salah satu jenis aksara yang ada di dalam tata tulis aksara Jawa atau juga bisa disebut sebagai huruf khusus dalam aksara Jawa. Aksara murda dalam bahasa Jawa artinya aksara sirah/ kepala, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan huruf kapital.

Definisi Singkat:
"Aksara Murda yaiku varian aksara Jawa kang maknane padha karo huruf kapital, lan digunakake kanggo nulis tembung-tembung wigati kaya jeneng, gelar, utawa panggonan".

Menurut sejarahnya aksara murda terdapat delapan aksara antara lain sebagai berikut;

aksara-murda

Fungsi dan Cara Penulisan Aksara Murda

Aksara murda memiliki fungsi khusus dalam penulisan bahasa Jawa, antara lain:

  1. Sebagai huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan.
  2. Digunakan untukmenuliskan kata/ kalimat kehormatan seperti nama ratu, leluhur, pangkat, kedudukan, dan sejenisnya.
  3. Membedakan kata penting dari kata biasa, agar lebih menonjol.
  4. Menunjukkan rasa hormat terhadap nama seseorang atau gelar kebesaran.

 Tata cara penulisan aksara murda antara lain;

  1. Penulisan aksara murda tidak dapat dipakai sebagai sigeg (konsonan penutup suku kata), jadi tidak bisa dipangku atau di beri pasangan sepertihalnya pada penulisan huruf Jawa.
  2. Aksara murda dapat diberi sandhangan.
  3. Penulisan aksara murda dalam satu kalimat cukup ditulis satu aksara setiap satu kata, dipilih yang berada di depan, namun jika tidak ada dapat menggunakan aksara berikutnya, atau bisa juga dilakukan dengan menuliskan keseluruhan dari aksara murda yang ditemui.
  4. Penulisan aksara murda harus dilengkapi dengan pasangan sehingga menjadi berpasangan.

Contoh Penulisan Aksara Murda

1. Nama raja/ ratu/ pemimpin harus ditulis menggunakan aksara murda semua jika ada aksara murda dalam kalimatnya. Namun jika tidak ada aksara murdanya dapat ditulis menggunakan aksara Jawa.

contoh-penulisan-aksara-murda

2. Untuk penulisan nama para pejabat/ petinggi; seperti presiden, perdana menteri, menteri, gubernur, bupati dan sejenisnya, cukup ditulis menggunakan aksara murda satu saja pada huruf depannya.

contoh-kalimat-aksara-murda

Pasangan Aksara Murda

Aksara Murda juga memiliki pasangan seperti halnya aksara Jawa. Berikut ini bentuk pasangan aksara murda.

pasangan-aksara-murda

Cara Menggunakan Aksara Murda

Penggunaan aksara murda mengikuti aturan yang mirip dengan huruf kapital dalam Bahasa Indonesia. Beberapa aturan umum:

  1. Digunakan pada huruf pertama nama diri atau gelar.
  2. Tidak digunakan untuk kata biasa atau kata umum dalam kalimat.
  3. Dapat dipadukan dengan sandhangan (tanda baca aksara Jawa) seperti taling, wulu, suku, dll.
  4. Jika nama terdiri dari dua kata atau lebih, hanya huruf pertama dari masing-masing kata yang ditulis menggunakan aksara murda.

Aksara Swara

Aksara swara yaitu aksara dalam huruf Jawa untuk menuliskan vokal a, i, u, e, dan o. Terdapat 5 macam bentuk aksara vokal antara lain sebagai berikut.

contoh-aksara-swara

Mempelajari aksara murda bukan hanya soal melestarikan tulisan kuno, tetapi juga bagian dari melestarikan identitas budaya Jawa. Di era digital ini, banyak platform edukasi mulai mengintegrasikan aksara Jawa ke dalam kurikulum dan konten digital. Dengan memahami aksara murda, kita turut menjaga nilai luhur dan sistem komunikasi khas Jawa yang unik dan penuh makna.

Aksara Murda merupakan bagian penting dalam sistem Aksara Jawa yang memiliki fungsi khusus sebagai huruf kapital. Penggunaannya ditujukan untuk menulis nama orang, tempat, dan gelar sebagai bentuk penghormatan dan keindahan dalam penulisan. Walau hanya terdiri dari sembilan aksara, aksara murda memegang peran vital dalam struktur tata tulis bahasa Jawa.

Baca juga:
Unggah-Ungguh Basa Jawa dalam Berbahasa dan Bertutur
Tembung Garba: Pengertian dan Contohnya
Geguritan Bahasa Jawa, Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya

Demikian ulasan tentang "Aksara Murda dan Contohnya" yang dapat kami sajikan. Baca juga artikel bahasa daerah menarik lainnya hanya di situs SeniBudayaku.com.