Arti "Lara" dalam Bahasa Jawa Apa?
Dalam bahasa Jawa, kata "lara" memiliki makna yang sangat kontekstual dan kaya, bergantung pada situasi dan penggunaan kalimat. Berikut ini adalah penjelasan rincian arti kata "lara", cara membacanya, serta contoh penggunaannya dalam berbagai kalimat :
Cara Membaca "Lara" dalam Bahasa Jawa:
Kata "lara" dibaca /la-ra/ , dengan pengucapan vokal yang jelas:
-
"la" seperti pada kata "lama"
-
"ra" seperti pada kata "rasa"
Terdiri dari dua suku kata dan biasanya diucapkan dengan intonasi datar, bukan kata berintonasi tinggi atau naik turun dalam fonetik bahasa Jawa.
Makna Kata "Lara" dalam Bahasa Jawa:
1. Lara = Sakit (dalam arti fisik atau psikis)
Ini adalah arti paling umum dan dikenal:
-
Makna : Mengalami gangguan kesehatan tubuh atau rasa tidak enak pada badan.
-
Sinonim dalam bahasa Jawa halus : gerah, sakit
2. Lara = Sedih / Terluka (dalam arti batin)
-
Digunakan untuk menggambarkan kesedihan mendalam atau sakit hati karena kehilangan, mengecewakan, atau patah hati.
3. Lara = Luka
-
Bisa merujuk pada luka fisik yang terlihat di tubuh, namun juga bisa diartikan secara kiasan sebagai "luka hati".
Contoh Kalimat Penggunaan Kata "Lara" dalam Konteks Berbeda:
A. Lara sebagai "Sakit" (fisik):
Basa ngoko :
"Dheweke ora mlebu sekolah merga lara."
(Dia tidak masuk sekolah karena sakit.)
Basa krama :
“Panjenengan gerah, langkung sae menawi kulo betho teng dhokter.”
(Anda sakit, lebih baik saya bawa ke dokter.)
B. Lara sebagai "Sedih" atau "Terluka hati":
Basa ngoko alus :
"Aku isih ngrasakake lara ing atiku amarga kelangan dheweke."
(Aku masih merasakan luka di hatiku karena kehilangan dia.)
Ungkapan sastra atau puisi Jawa :
"Lara atiku, mergo koe sing njalari"
(Luka hatiku, karena kamu penyebabnya.)
C. Lara sebagai "Luka" (luka fisik):
"Tanganku lara mergo keno arit."
(Tanganku terluka karena terkena sabit.)
Catatan Bahasa:
-
Dalam tingkatan bahasa Jawa , kata lara tergolong netral (digunakan dalam ngoko maupun madya ).
-
Untuk bahasa yang lebih halus ( krama alus ), kata “lara” bisa diganti dengan “gerah”.
Contoh: “Bapak lagi gerah, sampun tigang dinten.”
(Ayah sedang sakit, sudah tiga hari.)
Arti Penjelasan Singkat Contoh Sakit (fisik) Kondisi tubuh tidak sehat "Ibuku lagi lara flu" Sedih / Luka hati Perasaan kecewa, terluka secara emosional "Atiku lara mergo tresno" Luka (fisik) Tergores atau cedera "Sikile lara kena paku"