Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakaian Adat Sulawesi Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Pakaian Adat Sulawesi Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya - Pakaian adat berbeda dengan pakaian sehari-hari. Pakaian adat daerah adalah pakaian yang lazim dikenakan oleh suku bangsa atau penduduk suatu daerah dan merupakan ciri khas suku bangsa atau penduduk daerah tersebut. Biasanya pakaian adat dikenakan pada waktu menyelenggarakan upacara adat atau pesta adat, misalnya upacara perkawinan dan penyambutan tamu penting.

Pakaian Adat Suku Mandar Sulawesi Barat

Suku Mandar merupakan penduduk asli Provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat Mandar menempati wilayah administratif Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Pada abad XV wilayah Mandar, meliputi Kerajaan Balanipa, Majeng, Pembauang, dan Cenrana di pantai utara Teluk Mandar serta wilayah di bagian utara Selat Makassar.

Suku bangsa Mandar mempunyai tradisi berpakaian yang sangat indah. Hal ini mencerminkan kebesaran suku bangsa ini pada masa silam. Suku bangsa Mandar sangat memperhatikan ketentuan adat dan tradisi nenek moyang. Salah satu contoh yang tetap bertahan hingga kini adalah tata cara berpakaian. Pakaian untuk anak-anak, remaja, dan orang tua berbeda. Begitu pula pakaian rakyat biasa dengan kalangan bangsawan juga berbeda. 

Wanita suku bangsa Mandar, Sulawesi Barat menggunakan sarung sutra berwarna hitam atau putih. Motif tenun Mandar adalah kotak-kotak dengan hiasan warna emas pada garis-garisnya. Baju kebayanya pendek berlengan tiga perempat. Baju kebaya itu terbuat dari bahan sutra atau kain halus lain dan tidak tembus pandang. Ukuran panjang baju kebaya tersebut melampaui pinggul atau lima centimeter dibawah pusar. Baju kebaya dihias dengan kepingan-kepingan logam warna emas di seluruh pinggir kebaya. kadang-kadang juga ada baju kebaya dengan kepingan-kepingan bulat diseluruh permukaan kebaya. Kelengkapan pakaiannya berupa sehelai selendang tipis dan tali ikat dari kain untuk mengencangkan ikatan sarung dan akesesoris lain.

Pada umumnya wanita suku Mandar mengenakan perhiasan ketika menghadiri upacara adat. Wanita suku mandar membuat sanggul agak rendah dengan hiasan tusuk sanggul emas dan kembang goyang. Jika menghadiri upacara yang lebih resmi, rambut dan kepala ditambah beberapa aksesoris. Misalnya rambut disasak sedikit tinggi (sigara). Sanggul dihias dengan bunga serampa dan bunga seruni. Wanita yang usianya agak tua, memakai giwang emas berukuran besar. Semua lapisan masyarakat Mandar, menggunakan alas kaki selop atau sepatu pantovel hitam.

gambar baju adat sulawesi barat
Sumber : Various sources from Search Google Image Indonesia.

Pakaian pria suku Mandar lebih sederhana. Pakaian mereka hanya terdiri atas baju jas tutup dari bahan sutra bercorak bebas. Baju jas ini berwarna hitam atau warna cerah. Baju ini dipadu dengan kain sarung tenun khas Mandar. Terkadang ada juga yang memakai celana panjang yang ditutup sarung sebatas lutut. Sebagai penutup kepala, pria suku Mandar memakai kopiah. Kopiah ini disebut songkok tobone. Warnanya serasi dengan baju bagian atas dan jas atau sarungnya. Kelengkapan pakaian berupa rantai emas berliontin dan medalion dari taring macam. Taring macan dapat pula diganti dengan taji ayam. Hiasan ini diselipkan sebagian di saku jas dan sebagian lagi dibiarkan menjuntai ke luar. Alas kaki berupa sepatu pantovel atau sandal kulit.

Baca juga:
34 Pakaian Adat Indonesia Lengkap Gambar, Nama, dan Daerahnya 2
Pakaian Adat Sulawesi Selatan Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Demikian pembahasan tentang "Pakaian Adat Sulawesi Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya" yang dapat kami sampaikan. Artikel ini dikutip dari buku "Selayang Pandang Sulawesi Barat : Ir. Nugroho Yuananto". Baca juga artikel kebudayaan Indonesia menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com

Posting Komentar untuk "Pakaian Adat Sulawesi Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya"