Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Musik Jepang: Sistem Tangga Nada dan Alat Musik Jepang

Musik Jepang banyak berkembang di kalangan para pendeta Budha penganut aliran Zen. Beragam acara dan upacara mereka, seperti masuknya para pendeta ke biara ditandai dengan bel, gong, drums, atau cymbal sebagai pemberitahuan.

Dalam suasana ketenangan upacara, dikumandangkan suara alat musik yang disebut Roshi yang menambah kekusyukan meditasi. Roshi adalah semacam tabung logam yang kecil. Bila alat ini ditiup menghasillkan suara yang tajam dan menusuk secara terus-menerus. Tiap awal dan akhir upacara para biksu itu ditandai dengan suara Cloves (Hyosighi) dan kayu keras yang saling dipukulkan sehingga menghasilkan suara yang melengking tajam.

alat-musik-jepang-hyosighi

Sistem Tangga Nada Jepang
Tangga nada Jepang apabila dicarikan kesejajarannya dengan sistem tangga nada diatonik yang kita kenal adalah:

gambar-tangga-nada-jepang

Karena tangga nada tersebut terdiri dari lima nada maka dapat pula digolongkan dalam sistem tangga nada pentatonis.

Alat Musik Jepang
a. Sakuhaci
Sakuhachi merupakan sejenis seruling di Jepang.

gambar-alat-musik-jepang

b. Koto
Koto adalah sejenis siter yang cara memainkannya biasanya mengunakan teknik glisasando (teknik permainan dengan sistem luncur). Untuk itu senar ditekan turun naik pada saat dipetik.

c. Shamisen
Shamisen memiliki sistem kerja seperti lute atau mandolin dengan kotak resonansi berbentuk persegi dan berleher panjang. Ia memiliki 3 helai dawai. Alat ini dimainkan dengan cara dipetik.

Posting Komentar untuk "Musik Jepang: Sistem Tangga Nada dan Alat Musik Jepang"