Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya

Seni rupa 3 dimensi merupakan salah satu bagian dari ragam karya seni rupa menurut bentuk atau perwujudannya. Ragam karya seni rupa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, diantaraya karya seni rupa menurut fungsi atau kegunaanya dan karya seni rupa menurut bentuk atau wujudnya. Bentuk atau wujud karya seni rupa itu bermacam-macam. Untuk lebih memudahkan pembagian jenis karya seni rupa menurut bentuk atau perwujudannya para pakar seni rupa telah membagi ke dalam dua kelompok yaitu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi yang disebut dengan karya seni rupa tiga dimensi, serta karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang disebut dengan karya seni rupa dua dimensi.

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas secara rinci tentang apa pengertian seni rupa 3 dimensi?

Penulis akan menjabarkan secara spesifik tentang pengertian seni rupa 3 dimensi yang benar yang dirangkum dari beberapa sumber.

Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi

Pengertian seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Jadi karya seni rupa 3 dimensi ini dalam matematika berbentuk seperti bangun ruang memiliki tiga ukuran panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan karya seni rupa 2 dimensi bentuknya seperti bidang datar berukuran panjang dan lebar saja.

pengertian-seni-rupa-3-dimensi

Namun perlu diketahui bahwa istilah 3 dimensi tidak hanya merujuk pada sebuah karya yang secara nyata berwujud benda yang memiliki volume. Istilah 3 dimensi juga dapat terapkan pada sebuah karya 2 dimensi yang biasa disebut dengan istilah gambar 3 dimensi. Gambar 3 dimensi merupakan sebuah ilustrasi objek yang secara visual memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi atau memiliki volume yang bersifat semu/ tidak nyata.

Dalam pembahasan ini penulis hanya akan membahas secara rinci tentang karya seni rupa berbentuk 3 dimensi secara nyata. Karena seni rupa 3D bersifat semu masuk pada materi karya seni rupa 2 dimensi yang dapat kita bahas pada topik berikutnya.

Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi Menurut Para Ahli

Pengertian 3 dimensi  (3D) menurut Wikipedia adalah bentuk dari benda atau objek yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, komputer, animasi, dan matematika. Setiap bangun 3 dimensi memiliki kapasitasnya sendiri yang disebut dengan volume.

Pengertian seni rupa 3 dimensi menurut Nana Sudjana adalah suatu alat peraga yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat diamati dari sudut pandang mana saja.

Pengertian seni rupa 3 dimensi menurut Rondhi & Sumartono adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi atau karya seni rupa yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni rupa tiga dimensi ini adalah karya patung, kerajinan keramik dll.

Ciri-Ciri Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Ciri-ciri karya seni rupa 3 dimensi yang dapat dijadikan sebagai karakter khas yang membedakan karya seni ini dengan seni rupa 2 dimensi adalah;

  1. Memiliki 3 sisi, yakni panjang lebar dan tinggi serta menempati ruang. 
  2. Dapat dilihat dan dinikmati dari berbagai sisi atau berbagai arah. Berbeda dengan karya seni rupa dua dimensi yang hanya dapat dilihat atau dinikmati dari satu sisi saja.
  3. Ruang pada karya seni rupa tiga dimensi bersifat nyata. Hal ini berbeda dengan ruang yang ada pada karya seni rupa dua dimensi yaitu ruang semu.
  4. Tekstur dan gelap terang pada karya seni rupa tiga dimensi bersifat nyata. Sedangkan tekstur dan gelap terang pada karya seni rupa dua dimensi bersifat semu.

Contoh karya seni rupa 3 dimensi, antara lain seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur, dan berbagai desain produk. Karya seni rupa 3 dimensi selain dapat digunakan sebagai benda hias yang dapat dinikmati keindahannya, karya seni rupa ini juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai praktis sekaligus nilai keindahan. Sebagai contoh pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Apa saja jenis karya seni rupa 3 dimensi itu? Jika dilihat dari fungsi atau kegunaanya, karya seni rupa tiga dimensi dibagi menjadi 2, yaitu karya seni rupa tiga dimensi murni dan terapan.

a. Karya Seni Rupa 3 Dimensi Murni (Pure Art)

Pengertian karya seni rupa tiga dimensi murni adalah karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi. Karya seni rupa murni lebih mengutamakan nilai kreatifitas dan ekspesi dan mengabaikan unsur praktis atau unsur kegunaannya.  Karena pada dasarnya tujuan dari penciptaan karya seni rupa murni adalah perwujudan dari penciptaan karya seni manusia yang dinikmati keindahannya saja.

Contoh karya seni rupa 3 dimensi murni yaitu;

contoh-karya-seni-rupa-3-dimensi-murni

1. Seni Patung, merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, antara lain kayu, batu, logam, tanah liat, gipsum, semen, dan lain-lain. Jenis-jenis patung sangat beragam, antara lain seperti patung religi (arca), patung monumen, patung arsitektur, patung dekorasi, patung seni, dan patung kerajinan.

2. Seni Instalasi, merupakan karya seni rupa yang dibuat dengan cara menyusun, merakit, memasang, dan menyatukan, atau mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna yang diangkat dalam konsep seni instalasi ini adalah persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lainnya yang bersifat kontemporer.

3. Benda hias, yaitu seni kerajinan yang dibuat sebagai benda hiasan atau pajangan. Karya seni rupa jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahannya daripada aspek kegunaan atau fungsinya. Sebagai contoh hiasan dinding dan benda-benda kerajinan untuk penghias ruangan, Seperti topeng, guci, dan vas bunga.

b. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan (Applied Art)

Pengertian karya seni rupa 3 dimensi terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi pakai. Karya seni rupa sebagai benda pakai memiliki fungsi praktis yang dibuat dengan pertimbangan kegunaan tanpa mengabaikan nilai estetis atau keindahannya. Karya seni rupa tiga 3 dimensi terapan ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya seni ini dibuat sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis yang diciptakan dengan pertimbangan kegunaannya dan juga keindahannya. Dengan demikian, bentuk karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Sebagai contoh perabotan rumah tangga, seperti meja, kursi, dan lemari.

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi Terapan yaitu;

contoh-karya-seni-rupa-3-dimensi-terapan

1. Kerajinan keramik, merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang dibuat dengan bahan dasar tanah liat. Kerajinan keramik ini dibuat melalui proses dan teknik khusus untuk menghasilkan karya seni yang berkualitas. Seperti misalnya, tanah liat yang digunakan bukan sembarang tanah liat, namun harus menggunakan tanah liat yang telah melalui proses tertentu untuk dapat dijadikan sebagai bahan keramik yang baik. Teknik yang digunakan juga bermacam-macam tergantung tujuan dan hasil yang diharapkan dalam membuat kerajinan keramik ini, seperti menggunakan teknik butsir, teknik putar, teknik pilin, dan lain sebagainya. Hasil karya seni yang diciptakan oleh pengrajin keramik antara lain seperti guci, teko, vas bunga, cangkir gelas dan peralatan rumah tangga lainnya.

2. Kerajinan logam, juga merupakan karya seni rupa terapan. Kerajinan logam ini dibuat menggunakan bahan-bahan berjenis logam, seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Proses pembuatan kerajinan ini dikerjakan menggunakan alat bantu khusus seperti las, patri untuk menyambung logam, maupun pemanas untuk mencairkan logam, serta palu besi untuk menempa logam. Produk yang dihasilkan oleh para pengrajin logam antara lain seperti, perhiasan emas dan perak, patung perunggu, peralatan rumah tangga, sanjata tajam, serta alat musik gamelan.

3. Kerajinan kulit, merupakan karya seni rupa 3 dimensi terapan berbahan dasar kulit sebagai bahan utama dalam pembuatan karya kerajinan. Jenis kulit yang biasanya dipakai adalah kulit binatang seperti kulit sapi, kerbau, domba, kulit ular dan buaya. Pengolahan bahan dasar kulit ini juga melalui beberapa tahap tergantung tujuan dan produk apa yang akan dibuat. Sebagai contoh misalnya untuk membuat kerajinan wayang kulit dan gendang rebana membutuhkan jenis kulit mentah tanpa melalui proses pengolahan. Sedangkan dalam pembuatan kerajinan sepatu, jaket, dan sejenisnya memerlukan jenis kulit yang telah melalui proses pengolahan yaitu jenis kulit samak. Teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan kulit sangatlah beragam, ada teknik tatah untuk membuat kerajinan wayang kulit, ada juga teknik lem, jahit untuk membuat kerajinan dari kulit samak seperti tas, sepatu, dan jaket.

4. Kerajinan kayu, merupakan karya seni rupa 3 dimensi terapan yang dibuat menggunakan bahan dasar kayu. Kerajinan kayu hampir tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jenis kayu yang digunakan sangatlah beragam tergantung sumber daya alam di setiap daerah, ada kayu keras dan ada pula jenis kayu lunak. Proses pembuatan kerajinan kayu dikerjakan menggukan teknik pahat atau ukir. Berbagai macam benda kerajinan kayu yang dihasilkan oleh para pengrajin antara lain seperti hiasan ukiran, furniture, perabotan rumah seperti maja, kursi, dan lain-lain.

5. Kerajinan anyaman, merupakan karya seni rupa yang dibuat menggunakan bahan serat. Serat yang dipakai dapat berupa serat alami maupun serat buatan. Serat alam untuk membuat kerajinan anyaman ini misalnya seperti serat pohon bambu, rotan, serat daun tanaman seperti mendong, nanas, dan pandan. Serat buatan untuk membuat kerajinan anyaman dapat menggunakan bahan seperti serat pita plastik, tali rafia, serta jenis-jenis tali pita berbahan plastik, nilon, dan bahan buatan lainnya. Produk yang dihasilkan oleh para pengrajin anyaman antara lain seperti tikar, topi, tempayan, dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya.

6. Kerajinan lainnya yang dapat dijumpai di masyarakat menggunakan berbagai macam bahan alam maupun bahan buatan di berbagai daerah, antara lain kerajinan rotan, kerajinan payung, kerajina tekstil dan kerajinan lampu hias.

Teknik Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi

Teknik berkarya seni rupa tiga dimensi sangatlah beragam, tergantung media yang digunakan. Teknik pembuatan karya seni rupa ini, antara lain sebagai berikut.

a. Teknik Cetak (Cor Tuang)
Teknik cetak dalam pembuatan karya seni rupa tiga dimensi terdapat 2 macam yaitu teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dan teknik tuang berulang (bivalve). Pada teknik a cire perdue biasanya menggunakan cetakan yang terbuat dari logam (tembaga dan besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit. Sedangkan teknik bivalve biasanya menggunakan dua jenis cetakan yang terbuat dari bahan gips, batu, maupun semen yang dapat dipakai secara berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik bivalve sering dipakai untuk mencetak benda-benda yang sederhana dan tidak terlalu rumit.

b. Teknik Modeling
Teknik modeling adalah teknik dalam pembuatan kerajinan dengan cara memijit, meremas dan membentuk suatu benda menggunakan tangan. Teknik modeling dapat diterapkan pada bahan-bahan yang bersifat plastis seperti tanah liat, plastisin, lilin, sabun dan bubur kertas.

c. Teknik Pahat/Ukir
Teknik pahat atau ukir adalah teknik yang diterapkan dalam pembuatan karya kerajinan dengan cara memahat, menggores, menoreh, dan membentuk pola permukaan benda. Teknik ini dapat diterapkan pada bahan keras seperti batu, logam, kayu keras (jati, sono keling, dll), serta bahan sedang/ tidak terlalu keras seperti kayu sengon, mahoni, dll. Alat yang digunakan pada teknik pahat/ ukir antara lain seperti tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja serta palu atau alat pukul yang terbuat dari kayu (untuk ukir kayu) dan palu besi (untuk pahat batu). Hasil karya seni dari pahat ukir, antara lain terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, seperti kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding.

d. Teknik Tempa
Teknik tempa biasanya digunakan untuk membuat benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Proses penerapan teknik ini dilakukan dengan memanaskan logam di perapian khusus, kemudian ditempa (dibentuk) sesuai keinginan. Contoh benda-benda tradisional dari hasil teknik tempa adalah aneka senjata tradisional dan benda-benda perhiasan.

e. Teknik Anyaman
Karya seni rupa 3 dimensi terapan yang dibuat dengan teknik anyaman, misalnya tikar, topi, tas, kipas, dan benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman terdiri dari bahan-bahan alam, seperti rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok, maupun bahan sintetis/ buatan seperti tali rafia/ jenis tali plastik, dan berbagai macam serat sintetis lainnya.

f. Teknik Butsir
Teknik butsir adalah teknik membentuk benda dalam pembuatan karya kerajinan dengan cara mengurangi dan menambah bahan menggunakan alat butsir/ sudip. Teknik butsir dapat diterapkan pada bahan-bahan bersifat plastis seperti tanah liat dan plastisin. Teknik ini sering diterapkan dalam pembuatan keramik berbahan dasar tanah liat. 

g. Teknik Las
Teknik las merupakan teknik yang diterapkan dalam membuat karya seni kerajinan dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Terknik las dapat diterapkan pada bahan logam seperti besi dan kuningan.

Tema Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni, baik itu dalam bentuk karya seni rupa 2 dimensi maupun 3 dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa, berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni rupa tersebut. Tema-tema dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi murni yaitu;

  1. Hubungan antara manusia dan dirinya. Merupakan perwujudan ungkapan gagasan, ide sebagai ekspresi manusia dalam berkarya seni yaitu seni rupa 3 dimensi yang kadang diungkapkan melalui potret dirinya sebagai objek 3 dimensi (patung).
  2. Hubungan antara manusia dan manusia lain. Beragam permasalah sosial, politik manusia sering dijadikan sebagai objek dalam berkarya seni rupa 3 dimensi.
  3. Hubungan antara manusia dan alam sekitarnya. Seniman sering menggunakan objek alam sekitar sebagai objek dalam berkarya seni.
  4. Hubungan antara manusia dan benda. Benda-benda di sekitar kita banyak memiliki keunikan, sehingga keunikan benda-benda tersebut sering dijadikan sebagai objek dalam berkarya seni.
  5. Hubungan antara manusia dan aktivitasnya. Manusia memiliki beragam aktifitas dalam kehidupannya, kegiatan tersebut banyak dijadikan seniman sebagai inspirasi dalam berkarya seni.
  6. Hubungan antara manusia dan alam khayal. Imajinasi tentang alam khayal manusia juga sering dijadikan sebagai inspirasi dalam berkarya seni.

Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Membahas tentang nilai estetis dalam karya seni rupa 3 dimensi tidak hanya semata-mata merujuk pada keindahan yang indah dipandang mata. Pada sebuah karya seni rupa juga terdapat nilai estetis yang dapat bersifat objektif dan subjektif.

a. Nilai estetis objektif, yaitu cara pandang terhadap keindahan karya seni rupa berdasarkan pada wujud karya seni itu sendiri. Artinya keindahan suatu karya seni yang tampak kasat mata. Keindahan sebuah karya seni rupa sesungguhnya tersusun dari komposisi bentuk yang baik, perpaduan warna-warna yang sesuai, serta penempatan objek yang membentuk kesatuan, keselarasan dan sebagainya. Perpaduan selaras dalam menata unsur-unsur visual inilah yang dapat mewujudkan sebuah karya seni rupa yang bernilai.

b. Nilai estetis subjektif, yaitu cara pandang terhadap keindahan seni rupa bukan hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi juga ditentukan oleh selera penikmat atau orang yang melihatnya. Hal ini dapat dilihat pada saat seseorang menikmati sebuah karya seni lukis abstrak atau seni patung kontemporer, orang tersebut dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kemudian merasa tertarik pada sesuatu yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihat, bahkan ingin memilikinya.

Karya Seni Rupa 3 Dimensi Hasil Modifikasi (Seni Patung)

Pengertian karya seni rupa 3 dimensi hasil modifikasi adalah karya seni rupa berbentuk 3 dimensi yang dikerjakan dengan cara membuat gubahan dari bentuk yang sudah ada menjadi bentuk baru dan berbeda dari sebelumnya.

Modifikasi karya seni rupa 3 dimensi dapat dilakukan oleh seniman, pengrajin maupun para pelajar dalam kegiatan belajar berkarya seni rupa. Seniman membuat karya seni rupa hasil modifikasi dari bentuk-bentuk objek yang ada di alam menjadi bentuk karya seni rupa 3 dimensi dari berbagai bahan. Para pengrajin memodifikasi karya seni rupa 3 dimensi untuk membuat tiruan sebuah karya seni rupa 3 dimensi yang secara visual hampir sama namun dapat berbeda dari segi ukurannya. Sedangkan bagi para pelajar biasanya dilakukan dalam praktik berkarya dengan meniru hasil karya seni yang sudah ada maupun objek-objek alam yang dimodifikasi untuk mengasah kemampuannya dalam berkarya seni.

Salah satu kegiatan dalam berkarya seni rupa 3 dimensi hasil modifikasi adalah membuat kerajinan patung. Kerajinan patung di Indonesia sudah ada sejak dahulu dan berkembang hingga sekarang. Jenis dan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan patung pun beragam, baik dari bahan lunak (seperti kayu, tanah liat, semen) maupun bahan keras (seperti batu dan logam). Bentuknya pun beragam, seperti bentuk manusia, hewan, tumbuhan, atau bentuk lain hasil modifikasi.

Menurut bentuknya patung dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Bentuk patung tubuh, yaitu bentuk patung yang wujudnya terdiri dari seluruh bagian objek.
  2. Bentuk patung dada (torso), yaitu bentuk patung yang wujudnya terdiri dari sebagian objek.
  3. Bentuk patung relief (gambar timbul), yaitu bentuk patung yang bagian belakangnya tidak kelihatan. 

Patung relief ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  1. Relief datar, yaitu apabila tebal patung tidak begitu menonjol dari permukaan bidang dasarnya. Contoh: bentuk relief pada uang logam.
  2. Relief tinggi, yaitu apabila tebal patung cukup menonjol dari permukaan bidang dasarnya. Contoh: patung relief yang dibuat pada dinding-dinding Candi Borobudur.
  3. Relief tembus, yaitu relief yang pada bagian-bagian tertentu dilubangi, tembus ke belakang bidang dasarnya.

Bahan Pembuatan Karya Seni Patung

Jeni-jenis bahan untuk membuat karya seni patung, antara lain sebagai berikut.

1. Jenis bahan lunak (tanah liat, lilin, plastisin, sabun batangan, lepa (adukan semen, pasir, air), bubur kertas, dan bubur serbuk gergajian kayu).

2. Jenis bahan keras, antara lain seperti bahan kayu sedang/ tidak terlalu keras (kayu randu, waru, kemiri, akasia, dan pule) dan bahan kayu keras (kayu jati, mahoni, sawo, sonokeling, dan suren), logam (besi, timah, aluminium, tembaga, nikel, fiberglass, dan emas), Kaca, dan Plastik.

Teknik Membuat Patung

Adapun cara membuat patung melalui teknik sebagai berikut.

  1. Membutsir, yaitu membuat patung dari bahan lunak (tanah liat) menggunakan telapak tangan dan alat-alat lain.
  2. Teknik Memahat, yaitu membuat patung dari bahan keras jenis batu dengan alat pahat.
  3. Teknik Mengukir, yaitu membuat patung dari bahan keras kayu dengan alat pahat.
  4. Teknik Cetak/ Teknik Cor, yaitu membuat patung dengan cara mencairkan bahan, kemudian dituangkan ke dalam alat cetak.
  5. Teknik Kerangka, yaitu membuat patung dari bahan lunak (lepa/bubur serbuk gergajian kayu) menggunakan kerangka sebagai bentuk dasar patung dengan alat cungkir, skrap, dan sebagainya.
  6. Teknik Struktur, yaitu membuat patung dengan cara menyusun benda-benda bekas atau baru, sesuai dengan desain sehingga menjadi bentuk patung yang indah dan menarik.


Seni patung merupakan bentuk karya seni rupa tiga dimensi. Dalam membuat karya patung, modifikasi dapat dibentuk dari berbagai cara, antara lain melalui modifikasi bahan atau media, desain atau corak, bentuk, serta teknik yang digunakan. Bahan/media tidak hanya menggunakan bahan yang sudah dikenal, seperti tanah liat, pasir, semen, dan kayu, tetapi bisa bereksplorasi dengan bahan lain, misalnya bahan kertas (bubur kertas). Desain dan corak pun bebas berkreasi sesuai keinginan perupanya. Adapun teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang digunakan.


Demikian ulasan tentang "Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni rupa 3 dimensi lainnya hanya di situs SeniBudayaku.com

Posting Komentar untuk "Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya"