Mengenal Seni Linocut, Pengertian, Sejarah dan Asal usulnya
Pengertian Seni Linocut
Seni Linocut adalah sebuah teknik seni cetak yang unik dan menarik. Dalam seni ini, selembar linoleum digunakan sebagai media untuk mencetak gambar. Linoleum ini kemudian diukir dengan berbagai alat tajam untuk menciptakan pola dan detail yang diinginkan. Setelah itu, tinta diterapkan pada permukaan linoleum yang telah diukir, dan kemudian dicetak pada kertas atau media lainnya.Keunikan dari seni Linocut terletak pada hasil cetakan yang dihasilkan. Garis-garis tajam dan bentuk-bentuk yang jelas memberikan kesan yang kuat dan menarik.
Seni ini juga memungkinkan seniman untuk bereksperimen dengan berbagai warna dan tekstur, sehingga menciptakan karya yang berbeda-beda.Seni Linocut telah menjadi populer di kalangan seniman dan pecinta seni. Teknik ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang unik dan menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, seni Linocut juga telah mendapatkan pengakuan yang lebih luas di dunia seni.Dalam seni Linocut, seniman dapat menciptakan berbagai macam gambar, mulai dari potret hingga pemandangan alam.
Mereka dapat menggabungkan berbagai teknik dan gaya untuk menciptakan karya yang unik dan penuh ekspresi.Dalam kesimpulannya, seni Linocut adalah teknik seni cetak yang menarik dan unik. Dengan menggunakan linoleum sebagai media, seniman dapat menciptakan karya yang berbeda-beda dengan garis-garis tajam dan bentuk-bentuk yang jelas. Seni ini telah mendapatkan pengakuan di dunia seni dan menjadi pilihan populer di kalangan seniman dan pecinta seni.
Sejarah dan Asal Usul Seni Linocut
Seni Linocut merupakan peralihan dari penggunaan linoleum yang pada mulanya digunakan sebagai bahan lantai dan kertas dinding pada tahun 1800-an. Selanjutnya pada tahun 1890-an para seniman di barat sudah mulai menggunakannya sebagai media artistik. Dari berbagai penelitian sejauh ini peralihan dari penggunaan linoleum pada lantai dan kertas dinding ke penggunaan sebagai bahan seni grafis sepertinya belum sepenuhnya terdokumentasi. Terdapat perbedaan dalam literatur yang tersedia mengenai masalah ini, dan sepertinya Jerman, Austria (melalui Franz Cizek), dan Amerika Serikat merupakan negara-negara pertama yang mulai mengadopsi linoleum untuk menciptakan karya seni sekitar awal abad ke-20.
Jika Anda sedang melakukan penelitian tentang linocut atau bahkan hanya menjelajahi mesin pencari baru-baru ini, mungkin anda akan menemukan istilah yang digunakan untuk 'linocut' bervariasi tergantung pada bahasa atau negara. Lino print, linoleum block print, linolschnitt, linograbado, dan linogravure hanyalah beberapa contohnya. Kadang-kadang, terutama pada masa awal, istilah yang lebih umum seperti 'cetak blok' digunakan untuk merujuk pada karya yang dapat berupa potongan kayu atau linocut.
Dokumen yang berkembang tentang sejarah pencetakan lino dari berbagai sumber berikut ini mungkin dapat membantu dalam mengidentifikasi tanggal-tanggal penting dalam sejarah awal bentuk seni linocut.
- The Relief Print: Woodcut, Wood Engraving & Linoleum Cut oleh Watson dan Kent (1945) - menyebutkan bahwa linoleum digunakan untuk mencetak wallpaper di Jerman, “sejak tahun 1890.”
- Colour Block Print Making from Linoleum Blocks by Hesketh Hubbard (1927) - mencatat bahwa linoleum digunakan sebagai pengganti kayu di Jerman pada akhir tahun 1800-an.
- Lino-Cuts: a Hand-Book of Linoleum-Cut Color Printing oleh Claude Flight (1927) - mengatakan bahwa Cizek adalah orang Eropa pertama (“dari segala kedudukan”) yang menggunakan lino untuk mencetak menggunakan metode Eropa.
- The Grove Encyclopedia of Materials and Techniques in Art yang diedit oleh Gerald WR Ward (2008) - menyebutkan bahwa linoleum digunakan untuk mencetak pada kertas dinding di Jerman pada tahun 1890. Kemudian oleh seniman pada awal tahun 1900-an. Catatan pentingnya Cizek.
- Wina adalah salah satu tempat pertama di mana linoleum digunakan untuk seni. Esai di Schirn Mag ini memberikan ringkasan yang bagus tentang gerakan seni grafis relief di sana sekitar tahun 1900. Meskipun berfokus pada ukiran kayu, esai ini mencakup linocut Hugo Henneberg yang berjudul, "Night Scene - Blue Pond from 1904".
- Sejarah percetakan lino terbaik yang ditemukan sejauh ini adalah laporan yang sangat rinci dari Andrea Tietze, yang berjudul, “The linocut in history and in the art of the modern age.” Ditemukan di Linoleum: History, Design, Architecture, 1882-2000 oleh Ostfildern-Ruit: Hatje Cantz (2000). (Sumber: w**.boardingallrows.c**/history-of-lino-printing-and-famous-linocut-artists)
Teknik Dasar Seni Linocut
Seni Linocut adalah teknik cetak yang menggunakan blok linoleum yang diukir untuk menciptakan gambar. Dalam seni ini, seniman mengukir desain mereka pada permukaan linoleum dengan menggunakan pisau atau gouge. Setelah ukiran selesai, tinta diterapkan pada permukaan yang terukir dan kemudian dicetak di atas kertas atau media lain. Teknik ini memberikan hasil cetakan yang unik dengan kesan grafis yang kuat. Seni Linocut memungkinkan seniman untuk mengungkapkan kreativitas dan ekspresi mereka melalui cetakan yang tajam dan tegas, menciptakan karya yang indah dan memukau.
Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Seni Linocut
Dalam seni Linocut, terdapat berbagai alat dan bahan yang digunakan untuk menciptakan karya seni yang menakjubkan. Salah satu alat yang paling penting adalah blok linoleum yang digunakan sebagai media untuk mencetak gambar. Selain itu, seniman juga memerlukan pisau linoleum yang tajam untuk mengukir pola atau desain yang diinginkan pada blok. Untuk mencetak gambar, seniman menggunakan rol tinta khusus yang dapat meratakan warna secara merata ke permukaan blok. Selain itu, juga diperlukan kertas khusus yang tebal dan berkualitas tinggi agar hasil cetakan bisa terlihat jelas dan tahan lama.
Selain itu, alat tambahan seperti piringan kaca atau plastik digunakan sebagai tempat menaruh tinta yang akan digunakan. Dalam proses mencetak, seniman juga membutuhkan kain khusus yang digunakan untuk menekan kertas ke permukaan blok, sehingga gambar dapat tercetak dengan baik. Semua alat dan bahan ini penting dalam seni Linocut karena mereka membantu seniman untuk menciptakan karya seni yang unik dan menarik.
Proses Pembuatan Seni Linocut
Proses pembuatan seni linocut dimulai dengan memilih selembar blok linoleum yang akan menjadi media utama. Kemudian, desain yang diinginkan diukir secara hati-hati ke permukaan linoleum menggunakan pisau ukir khusus. Setelah selesai diukir, tinta khusus linocut dioleskan ke permukaan linoleum yang telah diukir. Selanjutnya, selembar kertas khusus seni ditempelkan pada permukaan linoleum yang telah diolesi tinta.
Dengan menggunakan alat gosok atau rol, tekanan diberikan pada kertas agar tinta dapat mentransfer gambar yang diukir ke permukaan kertas. Setelah transfer selesai, kertas diangkat dengan hati-hati untuk mengungkapkan hasil cetakan linocut yang unik dan menarik. Tahap terakhir adalah menjaga dan melindungi karya seni linocut dengan perlakuan khusus agar dapat bertahan lama.Proses pembuatan seni linocut adalah perpaduan antara keterampilan seni dan ketelitian teknis. Hasil akhirnya adalah karya seni yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Dari pemaparan tentang proses pembuatan seni linocut di atas, menunjukkan bahwa pembuatan seni linocut ternyata sama sepertihalnya proses pembuatan seni cetak tinggi atau woodcut yang lebih dikenal oleh para pelajar maupun seniman pemula di Indonesia.
Keunikan dan Karakteristik Seni Linocut
Seni Linocut adalah salah satu teknik cetak yang unik dan menarik. Seni ini menggunakan blok linoleum sebagai media cetaknya. Keunikan utama dari Linocut adalah kemampuannya untuk menciptakan gambar dengan garis yang tajam dan jelas. Karakteristik khasnya terletak pada tampilan grafis yang kuat dan sederhana, serta tekstur yang kasar. Linocut juga memberikan kebebasan ekspresi bagi seniman, karena mereka dapat memotong dan mengukir blok linoleum sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, seni Linocut juga dapat menciptakan efek kontras yang dramatis antara warna dan hitam putih.
Keunikan dan karakteristik seni Linocut menjadikannya pilihan yang populer bagi para seniman dan pecinta seni yang ingin menciptakan karya yang berbeda dan menarik.
Perbedaan Antara Seni Linocut dengan Teknik Cetak Lainnya
Perbedaan antara seni Linocut dengan teknik cetak lainnya sangat mencolok. Linocut, juga dikenal sebagai cetak linoleum, melibatkan pemahatan gambar pada lembaran linoleum yang kemudian dicelupkan ke tinta dan dicetak pada kertas. Proses ini menghasilkan kesan kasar dan tekstur yang unik pada cetakan. Sementara itu, teknik cetak lainnya seperti litografi atau cetak batu mengandalkan kemampuan cetak dari permukaan datar seperti batu, logam, atau pelat polimer. Hasilnya sering kali lebih halus dan lebih rinci.
Dengan keunikan dan kekasaran cetakan Linocut, seni ini memberikan pengalaman visual yang lebih kasar dan ekspresif, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para seniman dan penggemar seni.
Seniman Terkenal dalam Seni Linocut
Seni Linocut telah menjadi medium ekspresi yang menarik bagi para seniman terkenal. Dengan teknik memahat blok linoleum dan mencetaknya di atas kertas, seni ini menciptakan keindahan yang unik dan berbeda. Berikut ini beberapa seniman terkenal yang berkontribusi pada bentuk seni linocut dalam 50-60 tahun pertama perkembangan seni linocut, diataranya seperti Edward Bawden, Pablo Picasso, Sybil Andrews, Claude Flight, Frances Gearhart, Leopoldo Mendez, William Rice, dan Lill Tschudi.