Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gambar Ekspresif, Pengertian, Asas dan Kegunaan

Menggambar ekspresif merupakan salah satu teknik menggambar yang sering digunakan oleh para seniman maupun perancang dalam mengungkapkan kreatifitasnya. Dalam menggambar ekspresif unsur perasaan si penggambar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gambar ini, berbeda dengan gambar bentuk yang menampilkan gambar apa adanya dan berupaya menghindari unsur subjektif (perasaan dan emosi).

Pengertian Gambar Ekspresif

Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasarkan persepsi, penafsiran dan imajinasi penggambar kepada objeknya. Gambar ekspresif memiliki ciri-ciri melebih-lebihkan bentuk (didramatisir) atau bahkan reduksi bentuk (hanya esensinya), penggunaan warna yang bebas (berbeda dengan objek asli), penerapan asas menggambar secara bebas, komposisi gambar yang bebas, bahkan banyak pula gambar ekspresif yang objeknya tidak jelas.

Gambar ekspresif memiliki kegunaan yang sangat banyak. Baik sebagai media berekspresi bagi penggambar secara bebas, merekam sebuah kejadian, pelengkap sebuah cerita agar lebih hidup, mengkritisi atau menyindir kondisi sosial, bahkan sebagai sarana komunikasi.

gambar ekspresif
Contoh Gambar Ekspresif

Asas Menggambar Ekspresif

Asas-asas menggambar perlu diperhatikan dalam menggambar ekspresif. Hal ini penting bagi mereka yang sedang mempelajari cara menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas menggambar ekspresif tersebut antara lain, sebagai berikut;

1. Komposisi, adalah cara mengorganisasikan atau mengatur unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga gambar tersebut terlihat harmonis secara keseluruhan.

2. Keseimbangan (Balance), adalah cara mengatur objek gambar secara serasi pada bidang gambar, sehingga objek utama gambr terlihat jelas. Untuk mencapai keseimbangan objek gambar dilakukan dengan mengatur keserasian objek gambar simetris, netral, ataupun ambigu. Keseimbangan simetris yaitu komposisi serasi dua objek atau lebih dengan pembagian gambar ke dalam dua bidang secara sama.

3. Proporsi, adalah asas kepatutan dan kesebandingan bentuk yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang sampai saat ini masih sering dipakai sebagai acuan adalah teori Golden Section yang telah ada sejak zaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi bisa dicapai melalui unsur-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima logika. Seperti proporsi manusia, tumbuhan, hewan, benda, bangunan, dan lingkungan yang tetap memiliki unsur-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dlam menghadapi objek gambar (tidak terlampau janggal atau naif).

4. Irama, adalah kesan bergerak sebuah bentuk, garis, atau warna secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan terlihat tidak monoton. Bentuk yang berirama diartikan sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang keras, tiba-tiba lembut, kemudian keras lagi, kemudian lembut. Irama juga dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah digariskan, tapi juga dapat bersifat acak dengan pola yang masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat dicapai oleh permainan bentuk, warna, garis (tebal tipis), dan karakter.

5. Aksentuasi, adalah upaya untuk mengungkapkan unsur-unsur pembeda pada suatu ungkapan rupa agar tidak terkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibagi dengan bentuk berbeda, warna kontras atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Aksentuasi dalam menggambar ekspresi dapat dicapai melalui penggunaan warna kontras, fokus objek gambar, dan ketebalan garis.

6. Kesatuan (Unity), adalah perpaduan berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep pengikatan dan ketautan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang terkomposisi dengan baik. Unsur kesatuan gambar ekspresif dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, penggunaan warna yang berdekatan, atau karakter objek gambar yang sama.

Kegunaan Gambar Ekspresif

Disamping kemahiran menggambar bentuk yang lebih menekankan kemahiran menangkap objek-objek natural secara objektif, ada juga kemahiran menggambar ekspresif yang diperlukan dalam mengekspresikan diri. Dengan mengekspresikan diri, diharapkan dapat menumbuhkan kepekaan rasa, meningkatkan daya imajinasi, dan mampu mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa rupa yang baik dalam diri seseorang. Disamping memiliki fungsi mengekspresikan diri, kemahiran menggambar ekspresi juga memiliki manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Baik bagi mereka yang berprofesi sebagai seniman, perancang, atau mereka yang memiliki hobi menggambar.
Demikian pembahasan tentang "Gambar Ekspresif, Pengertian, Asas dan Kegunaan". Cari artikel seni menarik lainnya, kunjungi situs SeniBudayaku.com.

Posting Komentar untuk "Gambar Ekspresif, Pengertian, Asas dan Kegunaan"