21 Tembang Mijil dan Artinya Secara Lengkap

Dalam khasanah sastra dan budaya Jawa, tembang macapat adalah salah satu warisan budaya yang sarat nilai filosofi kehidupan. Salah satu tembang macapat yang memiliki kedalaman makna adalah Tembang Mijil. Tembang ini tidak hanya indah dalam bentuk dan iramanya, namun juga mengandung pesan moral, etika, dan ajaran luhur yang masih sangat relevan di era modern.

Melalui artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam dan lengkap tentang makna tembang Mijil, watak atau karakter tembang Mijil, struktur guru lagunya, serta contoh tembang Mijil yang sesuai dengan kaidah sastra Jawa.

Tembang Mijil

Tembang Mijil merupakan salah satu tembang macapat, apabila dilihat dari urutannya Mijil merupakan tembang yang ke dua setelah tembang Maskumambang. Menurut ahli tafsir sastra Jawa, tembang macapat merupakan gambaran perjalanan  manusia dari lahir sampai meninggal dunia. Tembang Mijil artinya sebuah kelahiran dari dalam perut ibundanya. Sudah jelas terlihat jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan. Penafsiran lain ada yang mengartikan sebagai lahirnya atau munculnya keinginan untuk menjadi baik.

Dalam beberapa referensi tembang Mijil digunakan sebagai metode dakwah Islam. Ada yang menyebutkan tembang Mijil merupakan karya Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus, referensi lain mengatakan Mijil digunakan oleh Sunan Gunung Jati atau Faletehan atau Fatahilah di Cirebon dan Banten untuk berdakwah.

tembang-mijil
Tembang Mijil

Makna Tembang Mijil

Secara etimologis, kata "Mijil" dalam bahasa Jawa berarti keluar , lahir , atau terbit . Dalam konteks macapat, tembang Mijil melambangkan awal dari kehidupan manusia setelah dilahirkan ke dunia.

Tembang Mijil sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tentang:

  • Cinta kasih dan harapan
  • Kesopanan dan kelembutan
  • Awal mula perjalanan hidup
  • Permulaan masalah atau persoalan hidup
Dengan kata lain, Mijil menggambarkan fase awal kehidupan di mana manusia mulai dihadapkan dengan realita dunia, penuh harapan dan cita-cita, namun juga mulai menghadapi tantangan serta pelajaran hidup.

Watak Tembang Mijil

Seperti tembang macapat lainnya, Mijil memiliki watak khas yang mencerminkan suasana batin dan pesan moral yang ingin disampaikan.

Watak atau Karakter Tembang Mijil :

  • Romantis
  • Halus dan lembut
  • Penuh harapan
  • Reflektif
  • Menyendiri dan berirama
Karakter tembang Mijil sangat cocok untuk menyampaikan nasehat kehidupan, petuah cinta, dan ajaran moral yang halus. Dalam beberapa kasus, tembang ini juga digunakan untuk menyampaikan perasaan seseorang terhadap situasi baru dalam hidupnya, seperti cinta pertama, nasihat kepada anak muda, atau awal perjalanan menuju dewasa.

Guru Lagu dan Guru Wilangan Tembang Mijil

Dalam tradisi macapat, setiap jenis tembang memiliki guru lagu dan guru wilangan, yakni aturan jumlah suku kata dan akhiran vokal dalam setiap baris. Aturan ini menjaga struktur dan keindahan tembang.

Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan Tembang Mijil yaitu:

10i - 6o - 10e - 10i - 6i - 6o
Artinya:
a. (Guru gatra = 6) Mijil memiliki 6 larik atau baris kalimat.
b. (Guru wilangan = 10, 6, 10, 10, 6, 6) Kalimat pertama berjumlah 10 suku kata, Kalimat ke dua berjumlah 6 suku kata, dan seterusnya hingga kalimat ke 6 berjumlah 6 suku kata.
c. (Guru lagu = i, o, e, i, i, o) Akhir suku kata dari masing-masing kalimat bervokal i, o, e, i, i, o.

Contoh Tembang Mijil dan Artinya

Adapun syair Mijil Serat Srikandi Maguru Manah adalah sebagai berikut.

1) Wulang estri kang wus palakrami
Lamun pinitados
Amengkoni mring balewismane
Among putra marusentanabdi
Den angati-ati
Ing sadurungipun

Artinya:
Nasihat untuk wanita yang sudah berumah tangga
Hendaknya dapat dipercaya
Melindungi rumah tangganya
Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi
Selalu berhati-hati
Sebelum melakukan sesuatu.

2) Madya ratri kentarnya mangikis,
Sira Sang lir sinom,
Saking taman miyos butulane,
Datan wonten cethine udani,
Lampahe lestari,
Wus ngambah marga Gung.

Artinya:
Tengah malam suasana mencekam,
Dia Sang pemuda,
Dari taman keluar pintu belakang,
Tidak ada yang menanyai,
Perjalanannya selamat,
Sudah sampai jalan besar.

3) Angenglengi lelangening langit,
wulan meh mangulon,
lir nganglangi buwana langene,
kalong kalang agolong tumiling,
lir kadya sung peling,
samar dalu dalu.
Artinya: (Menyusul)

4) Kyeh kadulu lelangening latri,
kang trenggana abyor,
ing gegana ambabar sekare,
lintang wuluh renyep-renyep kadi,
remengga asrining,
seneke kang gelung.
Artinya: (Menyusul)

5) Geter pater dhedhet herawati,
kilat thathit mawor,
obar-abir ambabar pinggire,
kelap-kelap kelamban belani,
lelidhah lumindhih,
Sang Kusuma ngadhuh.
Artinya: (Menyusul)

6) Dene lelidhah lidhudhah sedhih,
kelabe tan adoh,
laraping kilat singga angawe,
obar-abir ambabar ing pinggir,
lir kadya ngobori,
mring kang lampah dalu.
Artinya: (Menyusul)

7) Kumpang-kumpan rame pinggir margi,
lir sabdanig kayon,
rerep angresbarungan walang krek,
singga mudada ingkang lumaris,
beluk miwah kolik,
kadya celuk-celuk.
Artinya: (Menyusul)

8) Kongkang ngungkung jroning jurang terbis,
barung canggeret nong,
lir pradangga barungan arame,
puyuh meluh saingga nyalahi,
pepelung melingi,
melung lir anulung.
Artinya: (Menyusul)

9) Lawa-lawa maliweran kadi,
ngaweran kang lolos,
pecruk kacer angleper ibere,
saking wuri tumutur nglancangi,
ing ngarsa sang dewi,
lir tuduh marga gung.
Artinya: (Menyusul)

10) Rangu-rangu risang kadi Ratih,
pan sarwi amirong,
rasa-rasa tumindak lampahe,
kang kudhasih munya ngasih-asih,
pangangsahe kadi,
tangisireng dalu.
Artinya: (Menyusul)

11) Bang-bang wetan wayahe kang wengi,
mrebabak sumorot,
angenani Sang ayu citrane,
teturutan lir wastra maceti,
singga pangadhanging,
kang pinaran ing kung.
Artinya: (Menyusul)

12) Ri Sang Parta sesaji asalin,
nira sang lir sinom,
Hyang Aruna saman wijile,
mentas saking wening jalanidhi,
mungup mulep mungging,
udayaning gunung.
Artinya: (Menyusul)

13) Ngenthit-ngenthit singga ngintip-intip,
marang kang mimba Ion,
kathah kadi dulure lampahe,
wong sapasar maring ing nagari,
nyimpang Sang lir Ratih,
saking ing marga gung.
Artinya: (Menyusul)

14) Manjing wana tan etang pringganing,
marga jurang sigrong,
grenging ori-ori pepinggire,
nuting ngereng-ereng jurang terbis,
peperenge miring,
parang curi cerung.
Artinya: (Menyusul)

15) Jurang bambing pinggir anggaligir,
ingkang rompoh-rompoh,
embes-embes barabas rembese,
nginggil bondhot bundhet ri panjalin,
siluk-siluk sungil,
mangap singup-singup.
Artinya: (Menyusul)

16) Toya mijil saking lambung wukir,
gumrujug toyanjog,
tirta jroning jurang gumarenjeng,
lir tinalang kekalene mili,
tetilase limit,
lelumute lunyu.
Artinya: (Menyusul)

17) Kang bebaya wus tan bebayani,
margewuh tan ewoh,
sampun langkung Sang Retna lampahe,
saking jroning jurang sigrong ori,
ngambah wana radin,
terataban ngayun.
Artinya: (Menyusul)

18) Sata wana barungan munya njrit,
manyura nyengunglong,
kadya nguwuh ngampirken lampahe,
myang kukila andon rame mungging,
mandira geng asri,
ngaturi sesuguh.
Artinya: (Menyusul)

19) Singa warak andanu kang sami,
kapranggul kapregok,
nggiwar ajrih akongas gandane,
wruh kalamun wanodya linuwih,
trah kusuma sayekti,
rumembesing madu.
Artinya: (Menyusul)

20) Buron ageng-ageng samya nebih,
lumakyeng ngarsa doh,
ana ingkang rumekseng wurine,
miwah ingkang munggeng kanan-keri,
lir kadya njajari,
ngiring ngurung-urung.
Artinya: (Menyusul)

21) Silir lumreng satepining margi,
sasekaran abyor,
neka warna duk sedheng panjrahe,
argula manglung sekare kadi,
lumaku pinethik,
mring Sang Ratnaning Rum.
(Serat Srikandhi Maguru Manah)
Artinya: (Menyusul)

Video Tembang Mijil

Walau lahir dari tradisi Jawa kuno, tembang Mijil memiliki nilai-nilai universal yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat modern, terutama dalam hal:

  • Membangun karakter sejak dini
  • Menanamkan nilai moral dan sopan santun
  • Mendekatkan generasi muda pada budaya leluhur
  • Menjadi media ekspresi seni dan sastra yang bermakna

Tembang Mijil juga sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah, pentas seni budaya, maupun dalam konten digital edukatif yang bertema Kebudayaan Nusantara. Di era digital ini, penting untuk terus mempopulerkan tembang-tembang macapat agar tetap hidup dan dicintai generasi muda.

Baca juga:
Kumpulan Tembang Macapat Sesuai Urutan Lengkap Makna dan Contohnya
6 Contoh Tembang Gambuh dan Artinya Secara Lengkap
5 Contoh Tembang Macapat Maskumambang dan Artinya Secara Lengkap
Tembang Megatruh: Makna, Watak, dan Contohnya

Demikian pembahasan tentang "21 Tembang Mijil dan Artinya Secara Lengkap" yang dapat kami sampaikan. Baca juga Artikel tembang macapat lainnya hanya di situs SeniBudayaku.com.