11 Macam Alat Musik Tradisional Gamelan Jawa, Lengkap Gambar dan Penjelasannya
Gamelan merupakan alat musik yang terdiri dari berbagai alat perkusi, yang pada umumnya dipukul dengan palu. Kata ”gamelan" berasal dari kata “gamel” yang berarti "palu" dalam bahasa Jawa. Sebuah gamelan biasanya terdiri dari gong, lonceng, metallofon, drum, seruling, dan alat musik senar, yang terbuat dari perunggu, baja, kayu, dan bambu. Bisa juga terdiri dari penyanyi-penyanyi. Musik gamelan dimainkan pada berbagai kesempatan. Bisa dimainkan dengan sendiri sebagai konser musikal bisa juga mengiringi pertunjukan wayang, tari-tarian, upacara ritual, dan pesta rakyat. Gamelan yang paling populer dapat ditemukan di Pulau Jawa dan Bali.
Fungsi Gamelan
Gamelan merupakan suatu cara individu berhubungan di dalam kelompok yang hanya dimainkan pada kesempatan tertentu seperti upacara agama, upacara pertunjukkan wayang, dan untuk keluarga raja. Gamelan juga dimainkan di halaman, kuil, dan upacara agama desa/kampung. Di samping untuk fungsional sosial, gamelan juga menjadi mata pencaharian utama untuk pengrajin khusus yang membuat gamelan. Saat ini, walaupun gamelan masih digunakan untuk upacara agama, juga dipentaskan pada konser musik. Gamelan juga digunakan untuk musik modern maupun tradisional, drama, mengenal teater dan pedalangan yang disimpan pada tempatnya seperti halaman, kuil, museum, dan sekolah.
Di lndonesia, gamelan sangat di hargai dan dianggap keramat. Gamelan dipercayai memiliki kekuatan gaib. Oleh karena itu, masyarakat indonesia menawarkan dupa dan kembang ke gamelan. Selain itu, para musisi melepaskan sepatunya saat memainkan gamelan. Menurut kepercayaan, setiap alat musik dalam gamelan dipandu roh-roh. Juga dipercayai bahwa seseorang dilarang melangkahi gamelan karena akan membuat marah roh tersebut.
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah kita bisa menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan gamelan Bali yang rancak dan gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antarsesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, di antaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi kesimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 [ C-D E+ G A ] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E-F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Macam-Macam Alat Musik Gamelan Jawa
Berikut 11 macam alat musik gamelan jawa yang merupakan perangkat musik tradisional yang sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang.
1. KENDANG
Kendang adalah alat musik dalam gamelan Jawa yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Alat musik ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe yang biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gending yang pelan seperti ketawang, gending kethuk kalih, bedhayan, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama lamba. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang kasek.
2. BONANG
Bonang berupa satu set sepuluh sampai empat belas gong kecil berposisi horizontal yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk bulat panjang di setiap tangan. Ada tiga macam bonang yang dibedakan menurut ukuran, wilayah oktaf, dan fungsinya dalam ansambel, yaitu Bonang Barung, Bonang Panembung, dan Bonang Panerus.
a. Bonang Barung
- Bonang Barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, merupakan salah satu dari alat musik pemuka dalam ansambel.
- Khusus dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu alat musik-musik lainnya dalam gamelan.
- Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing.
- Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun. Ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang penerus, dan pada aksen-aksen penting bonang boleh membuat sekaran ( lagu-lagu hiasan) biasanya di akhiran kalimat lagu.
b. Bonang Panembung
- Bonang yang paling besar, beroktaf tengah sampai randah. la memainkan tabuhan dalam tingkat kerapatan yang lebih rendah daripada balungan.
- Bonang Panembung lebih banyak ditemukan di tradisi gamelan Yogyakarta. Dalam tradisi Surakarta, kadang-kadang terdapat bonang panembung yang terdiri dari hanya satu oktaf.
c. Bonang Penerus
- Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi.
- Pada teknik tabuhan pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat daripada bonang barung.
- Walaupun mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan, karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya.
- Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerjasama dengan bonang barung, dan demung.
3. SARON
Saron merupakan istilah umum untuk alat musik yang berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu oktaf dan satu nada) yang ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Alat musik ini ditabuh dengan tabuh yang dibuat dari kayu atau tanduk. Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saron, yaitu Demung, Barung, dan Saron Panerus (Peking).
a. Demung
- Merupakan saron berukuran besar dan beroktaf tengah.
- Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas.
- Pada teknik pinjalan, dua demung dan slenthem membentuk lagu jalin-menjalin. Umumnya, satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung, tetapi ada gamelan di keraton yang mempunyai lebih dari dua demung.
b. Barung
- Merupakan saron berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
- Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron barung memainkan lagu jalin-menjalin yang bertempo cepat. Seperangkat gamelan mempunyai satu atau dua saron barung, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dan dua saron barung.
- Suatu perangkat gamelan bisa mempunyai saron wayangan yang berbilah sembilan. Sebagaimana namanya, menunjukkan saron ini dimainkan khususnya untuk ansambel mengiringi pertunjukan wayang.
4. KENONG
Kenong merupakan satu set alat musik jenis gong berposisi horizontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah alat musik kedua yang paling penting setelah gong.
Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat-kalimat kenong, atau kenongan. Selain berfungsi menggaris bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing. Ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan. Ia juga dapat mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing. Ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayak-ayakan, srepegan, dan sampak, tabuhan kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut.
5. SLENTHEM
Menurut modelnya, slenthem termasuk keluarga gender. Kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Akan tetapi, slenthem mempuyai bilah sebanyak bilah saron. Ia beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
6. GENDER
Gender merupakan alat musik yang terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator. Gender dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek. Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender yaitu gender barung dan gender panerus.
a. Gender Barung
Gender berukuran besar, beroktaf rendah sampai tengah. Salah satu dari alat musik pembuka, gender barung memainkan pola-pola lagu berketukan ajeg (cengkok) yang dapat menciptakan tekstur sonoritas yang tebal dan menguatkan rasa pathet gendhing. Beberapa gendhing mempunyai pembuka yang dimainkan gender barung; gendhing-gendhing ini dinamakan gendhing gender. Dalam pertunjukan wayang pemain gender mempunyai peran utama yang harus memainkan alat musiknya yang hampir tidak pernah berhenti selama semalam suntuk dalam permainan gendhing, sulukan, dan grimingan.
b. Gender Penerus
Gender berukuran kecil, beroktaf tengah sampai tinggi. Meskipun alat musik ini tidak harus ada dalam ansambel, kehadirannya menambah kekayaan tekstur gamelan. Gender ini memainkan lagunya dalam pola lagu ketukan ajeg dan cepat.
7. GONG
Gong merupakan alat musik yang menirukan bunyinya. Kata gong khususnya menunjukkan pada gong gantung yang berposisi vertikal, berukuran besar atau sedang, ditabuh di tengah-tengah bundarannya (pencu) dengan tabuh bundar berlapis kain. Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang.
Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya saman kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong) dinamakan gongan. Ada dua macam gong, yaitu gong ageng/besar dan gong suwukan atau gong siyem yang berukuran sedang.
a. Gong Ageng
Gong ageng adalah gong yang paling besar di dalam gamelan. Gong di gamelan Jawa bervariasi. Pada umumnya akan ada sedikitnya satu gong besar yang digantungkan di belakang gamelan. Gong ageng merupakan alat musik yang paling utama pada gamelan, Gong ageng menjadi roh dari gamelan.
b. Gong Suwukan
Gong gantung berukuran sedang, ditabuh untuk menandai akhiran gendhing yang berstruktur pendek, seperti lancaran, srepegan, dan sampak.
Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan jawa yang cara penggunaannya dipukul atau ditabuh. Alat musik ini biasanya digantung seperti alat musik gong pada umumnya. Kempul dalam musik gamelan jumlahnya tergantung jenis pertunjukannya sehingga jumlahnya tidak pasti.8. KEMPUL
Kempul bentuknya seperti gong yang lebih kecil, permukaannya rata dan ada beberapa bagian tengah yang menonjol, diameter umum kira-kira 45 cm. Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi dibanding gong. Kempul yang ukurannya lebih kecil, bunyi yang dihasilkan lebih tinggi lagi.
9. KETHUK
Kethuk merupakan perangkat gamelan yang dipukul atau ditabuh. Berbeda dengan gong yang digantung, kethuk ditempatkan pada tempat yang fungsinya seperti ayunan. Jadi cara menempatkan/meletakkannya hampir sama seperti kenong/bonang dan kempyang. Kethuk bentuknya hampir sama seperti kempyang.
10. KEMPYANG
Kempyang juga merupakan perangkat gamelan Jawa yang cara memainkannya dengan cara dipukul atau ditabuh. Sama seperti kethuk, kempyang diletakkan pada tempat yang fungsinya seperti ayunan. Jadi cara meletakkannya hampir sama seperti kenong, bonang dan kethuk. Kempyang bentuknya hampir sama seperti kethuk.
11. GAMBANG
Gambang merupakan alat musik yang dibuat dari bilah-bilah kayu yang dibingkai pada gerobogan yang juga berfungsi sebagai resonator. Berbilah tujuh belas sampai dua puluh bilah, wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih.
Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang yang biasanya terbuat dari tanduk/sungu. Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya pola-pola lagu dengan ketukan ajeg. Gambang juga dapat memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah, dan pola lagu dengan ritme-ritme sinkopasi.
Baca juga:
Gamelan Jawa, Nama-Nama Instrumen Gamelan dan Fungsinya
Pengertian Karawitan dan Jenis Gending Karawitan Jawa
Alat Musik Tradisional Jawa Tengah Lengkap, Gambar dan penjelasannya
Sumber : Ensiklopedia Alat Musik Tradisional : Titik Oktia M