Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kritik Seni Rupa, Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Agar kamu semakin mudah dalam memahami tentang kritik karya seni rupa, bacalah konsep-konsep tentang pengertian, jenis, dan fungsi kritik karya seni rupa di bawah ini. Selanjutnya kamu dapat mengamati tulisan-tulisan tentang kritik karya seni rupa yang ada di media cetak maupun elektronik, yang nantinya kalian bisa mencoba menulis sendiri kritik karya seni rupa.


Pengertian Kritik Seni Rupa

Untuk dapat memahami dan membuat kritik karya senis rupa, terlebih dahulu kamu harus memahami pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa dulu. Apresiasi atau mengapresiasi karya seni  berati memahami sepenuhnya seluk beluk karya serta peka terhadap segi estetik karya seni. Kegiatan apresiasi dapat juga dikatakan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil karya seni dengan berbagai permasalahannya serta menjadi lebih sensitif terhadap nilai-nilai estetik yang terkandung di dalamnya. Dengan lebih memahami dan menyadari sepenuhnya seluk beluk suatu hasil karya seni serta menjadi lebih peka terhadap segi-segi estetiknya seseorang diharapkan dapat menikmati dan menilai karya seni tersebut dengan semestinya.

Kegiatan apresiasi memiliki dua fungsi, yang pertama yaitu agar kita dapat memupuk dan meningkatkan kecintaan terhadap karya seni bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan terhadap sesama manusia. Yang kedua adalah fungsi apresiasi yang bersifat khusus, maksudnya ada hubungannya dengan kegiatan mental kita yaitu penikmatan, penilaian, hiburan dan empati. Apresiasi seni juga memiliki manfaat besar bagi ketahanan budaya Indonesia. Melalui kegiatan apresiasi karya seni Indonesia, kamu dapat memahami dan menghargai budaya bangsa sendiri.

Pengertian kritik dalam seni bukan berarti sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan kegiatan apresiasi, kritik seni pada dasarnya adalah kegiatan menanggapi hasil karya seni. Perbedaanya adalah hanya pada fokus dari kritik seni yang bertujuan untuk menilai dan menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Penilaian kelebihan dan kekurangan ini digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas sebuah karya seni. Umumnya para ahli seni beranggapan  bahwa kegiatan kritik seni dimulai dari kebutuhan untuk mengapresiasi kemudian meningkat pada kebutuhan untuk memperoleh kesenangan dari kegiatan perbincangan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut.

Kritik karya seni tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap karya seni, tetapi juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian terhadap hasil karya seni yang disampaikan oleh seorang kritikus seni ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas karya seni dan bahkan dapat mempengaruhi nilai ekonomis karya seni tersebut.

Dalam dunia pendidikan, kritik seni berfungsi sebagai kegiatan untuk mengevaluasi proses pembelajaran seni. Kekurangan dan kelemahan sebuah karya dapat dijadikan sebagai bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran seni tersebut.

Jenis Kritik Seni

Kritik karya seni mempunyai perbedaan kualitas dan tujuan. Karena perbedaan tersebut, dapat dijumpai perbedaan beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan Fieldman (1967), yaitu;


1. Kritik Jurnalistik (Journalistic Criticism)

Kritik jurnalistik adalah jenis kritik seni yang penilaian atau hasil tanggapannya disampaikan secara terbuka kepada masyarakat melalui media massa. Kritik jurnalistik biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas sebuah karya seni, terutama karena penilaian atau hasil tanggapannya (kritik) disampaikan melalui media massa.

2. Kritik Populer (Popular Criticism)

Kritik populer adalah jenis kritik seni yang tujuannya untuk konsumsi umum/ masyarakat. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik populer biasanya bersifat umum atau lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana sehingga mudah dipahami masyarakat awam.

3. Kritik Keilmuan (Scholarly Criticism)

Kritik keilmuan adalah kritik seni yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kepekaan, serta kemampuan kritikus yang tinggi untuk menilai dan menanggapi sebuah karya seni. Kritik keilmuan umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kemampuannya dalam bidang seni atau kritik yang disampaikan sudah mengikuti metodologi atau kaidah-kaidah kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui jenis kritik ini biasanya dijadikan sebagai referensi bagi para kolektor atau kurator institut seni seperti galeri seni, museum seni, dan balai lelang.

4. Kritik Pendidikan (Pedagogical Criticism)

Kritik pendidikan adalah kritik seni yang bertujuan untuk mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik dan estetik subjek belajar seni. Kritik pendidikan umumnya digunakan di lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas hasil karya seni yang dibuat oleh peserta didiknya. Di sekolah umum termasuk kritik jenis inilah yang digunakan oleh guru dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.

Selain Keempat bentuk kritik seni di atas, dikenal pula beberapa bentuk kritik, yaitu;

1. Kritik Formalistik

Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan formalistik, kajian kritik ini ditujukan terhadap karya seni dalam hal susunan aspek-aspek formalnya atau yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuknya. Sebagai contoh dalam hal karya lukis, sasaran kritik ditujukan pada kualitas komposisi unsur-unsur visual seperti garis, warna, tekstur dan sebagainya dalam karya seni tersebut.  Kritik formalistik berkaitan dengan kualitas teknis dan kualitas bahan yang digunakan dalam berkarya seni.

2. Kritik Ekspresivistik

Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan eksprivistik, pada kritik ini kritikus lebih cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin disampaikan seniman melalui karya seninya. Kegiatan kritik seni ini pada umumnya menanggapi keterkaitan dan kesesuaian antara judul, isi, tema, dan visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya seni.

3. Kritik Instrumentalistik

Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan instrumentalistik, kritik ini cenderung menilai karya seni berdasarkan kemampuannya dalam mencapai tujuan religius, moral, psikologis atau politik. Pada prakteknya, jenis kritik ini penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupanya.

Fungsi Kritik Seni Rupa

Kritik karya seni rupa memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan maupun dunia seni rupa. Fungsi kritik seni rupa yang paling utama adalah menjembatani apresiasi dan persepsi artistik dan estetik karya seni rupa, antara perupa, karya dan juga penikmat seni. Komunikasi antara karya dengan penikmat seni akan menimbulkan timbal balik antara keduanya. Bagi perupa, fungsi kritik seni adalah untuk mendeteksi kelemahan, membangun kekurangan, serta mengupas kedalaman pada karya seninya. Sedangkan bagi penikmat seni, fungsi kritik seni adalah untuk membantu memahami karya, serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap karya yang berkualitas.

Demikian uraian tentang "Kritik Seni Rupa, Pengertian, Jenis dan Fungsinya". Baca juga artikel seni rupa menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Posting Komentar untuk "Kritik Seni Rupa, Pengertian, Jenis dan Fungsinya"